Jumat, 11 Maret 2016

Media Tanam Hidroponik

Hidroponik adalah suatu cara menanam dengan memanfaatkan media air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi pada tanaman tersebut. Untuk itu ada beberapa media tanam pengganti tanah di sistem pertanian hidroponik, antara lain :

1. Rockwool


Rockwool adalah media tanam yang sangat familiar di dunia petani hidroponik, paling digemari oleh petani hidroponik dan paling banyak digunakan. Media tanam ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya terutama dalam hal perbandingan komposisi air dan udara yang dapat disimpan oleh media tanam ini.

Rockwool untuk pertama kali dibikin pada tahun 1840 di Wales oleh Edward Parry, namun karena massa jenis yang ringan dan kondisi penyimpanan yang tidak baik, tiupan angin yang sedikit dapat menerbangkan rockwool yang telah diproduksi dan membahayakan lingkungan kerja. Sehingga produksi ketika itu harus dihentikan.
Rockwool terbuat dari bebatuan, umumnya kombinasi dari batuan basaltbatu kapur, dan batu bara, yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat Celcius sehingga meleleh menjadi seperti lava, dalam keadaan mencair ini, batuan tersebut disentrifugal membentuk serat-serat. Setelah dingin, kumpulan serat ini dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.
Pada pertanian, rockwool dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari tahap persemaian sampai pada fase produksi. Keungulan pemanfaatan rockwool sebagai media tanam yaitu:
  • Ramah lingkungan
  • Tidak mengandung patogen penyebab penyakit
  • Mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas tampung tanah
  • Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan
  • Dapat mengoptimalkan peran pupuk.
Namun karena terbuat dari bebatuan yang biasanya mengandung mineral alkali dan alkali tanah dalam jumlah besar, pH dari rockwool cenderung tinggi bagi beberapa jenistanaman (antara 7.8 hingga 8.0) sehingga dibutuhkan perlakuan khusus sebelum dijadikan media tanam atau dengan memanfaatkan pupuk yang bersifat asam.
Selain sebagai media tanam, rockwool juga digunakan sebagai insulasi termal dan penyerap suara yang baik. Tergantung dari asal bahannya, temperatur yang dapat diterima oleh rockwool sebelum meleleh ada pada kisaran:
BahanTemperatur
Kaca230 - 260°C
Batu700 - 850°C
Keramik1200°C
sumber : https://id.wikipedia.org


2. Sekam Bakar
Salah satu media tanam yang banyak digunakan untuk berbagai macam tipe tanaman adalah arang sekam. Sekam adalah kulit luar biji padi yang telah dilepas. jadi sekam bakar adalah biji padi yang dibakar dijadikan arang. Sekam bakar atau arang sekam banyak digunakan karena media yang dihasilkan dengan campuran ini bersifat porus, sehingga air dapat mengalir dengan lancar. Selain itu, untuk mengurangi bobot atau berat tanaman yang akan dikirim ke daerah lain media arang sekam dapat dijadikan pilihan.
sumber : http://daunijo.com/


3. Cocopeat



Cocopeat adalah salah satu media tanam serbaguna termasuk hidroponik, cocopeat merupakan serbuk sabut kelapa, cocopeat termasuk media tanam terbaik pengganti rockwool dan sekam bakar.

kelebihan cocopeat :
1. 100% alami, organik, dan ramah lingkungan
2. Sangat baik untuk media tanam hidroponik maupun organik, ataupun sekam bakar
3. Bebas dan tahan penyakit bawaan tanah atupun gulma

cocopeat sangat baik dalam menyimpan dan menahan oksigen dan air sehingga kakr mendapatkan pasokan nutrisi yang lebih dari cukup.


4. Hidroton



Hydroton adalah salah satu jenis media tanam hidroponik berupa bulatan-bulatan lempung yang yang berukuran kecil seperti kelereng. Hydroton merupakan produk dari tanah liat yang di proses melalui pemanasan dengan suhu tinggi lebih dari 1000 derajat C. Produk ini sangat populer di kalangan petani hidroponik di Jerman. Hydroton sangat baik sebagai media tanam karena dapat menyimpan kandungan air dengan baik, bersih, pH netral dan stabil, serta memiliki aerasi yang cukup baik. Dengan bentuk yang bulat, mudah untuk diaplikasikan dan tidak merusak struktur akar tanaman. Hydroton dapat digunakan berulang kali pada sistem hidroponik.

Senin, 29 Februari 2016

Hidroponik

Hidroponik adalah suatu cara menanam dengan memanfaatkan media air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi pada tanaman tersebut. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Secara etimologi hidroponik berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau cara bercocok tanam tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti cara bercocok tanam yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.